Jumat, 29 Agustus 2008

Pengujian sistem

WHITE BOX


Dikenal juga dengan nama glass box, structural, clear box dan open box testing. Merupakan teknik testing perangkat lunak yang harus mengetahui secara detail tetang perangkat lunak yang akan di uji.

Untuk pengujian yang lengkap maka suatu perangkat lunak harus diuji dengan white box dan black box testing

Dengan Menggunakan white box testing, software engineer da[at medesain suatu test cases yang dapat digunakan untu :

1. Menguji setiap jalur independent

2. Menguji keputusan logic (true atau falsa )

3. Menguji Loops dan batasannya

4. Menguji Data Struktur internalnya

White Box Testing menggunakan 3 macam tahapam testing

        1. Unit Testing

        2. Integration testing

        3. Regression Testing

Mendesain Test Case, Setiap membuat module/unit maka test case harus dilakukan : Test Awal yang dapat dilakukan adalah

Analisa Code Coverage : Basic block coverage, Decision coverage, Condition coverage, Branch coverage, Loop coverage

    1. Basis path testing

      • Digunakan untuk melakukan pengujian bahwa semua jalur independent terlewati semua. Paling tidak suatu jalur minimal harus terlewati sekali.

Statement Decision Path Coverage


Independent Path pada gambar di atas:

1. 1-2-7-8 (property owned, pay rent)

2. 1-2-7-9 (property owned, no money for rent)

3. 1-2-3-4-5-6 (buy house)

4. 1-2-3 (don't want to buy)

5. 1-2-3-4 (want to buy, don't have enough money)


  1. Loop Test

Bertugas untuk melakukan validasi terhadap loop

Jenis loop:

  1. Simple Loopsdengan ukuran n:

  • Skip loop entirely

  • Only one pass through loop

  • Two passes through loop m passes through loop where m

  • (n-1), n, and (n+1) passes through the loop.

  1. Nested Loops

  • Start with inner loop.

  • Set all other loops to minimum values.

  • Conduct simple loop testing on inner loop.

  • Work outwards Continue until all loops tested.

  1. Concatenated Loops

  • If independent loops, use simple loop testing.

  • If dependent, treat as nested loops.

  1. Unstructured

  • loopsDon't test -redesign.


BLACK BOX

Dikenal dengan nama lain:

  • Input/output testing

  • Data driven testing

Menggunakan asumsi tidak mengenal struktur internal dari program (black box). Berkonsentrasi untuk menemukan kondisi dimana program tidak berjalan sesuai dengan spesifikasi (fungsional) Menggunakan spesifikasi untuk data test

Berusaha menemukan kesalahan: Fungsi yang tidak benar atau tidak ada Kesalahan interface Kesalahan pada struktur data atau akses DB Kesalahan perilaku atau performa

Kesalahan inisialisasi Biasa dilakukan di akhir dari proses testing, karena tidak memperhatikan struktur kontrol seperti white box testing

Untuk bisa menemukan semua kesalahan menggunakan strategi ini, diperlukan exhaustive input testing (menggunakan segala macam kemungkinan sebagai input) Input tidak hanya valid input, tetapi juga kombinasi yang mungkin dimasukkan Testing akan semakin kompleks, sebanding dengan kompleksitas program Unlimited virtual test case

Tidak ada komentar:

Posting Komentar