Rabu, 19 November 2008

Berkenalan Dengan Sistem Pakar

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa sistem pakar adalah sebuah program komputer yang didesain untuk menggantikan seorang pakar dibidang tertentu. Ada dua hal penting yang perlu diadopsi dari seorang pakar dalam membangun sebuah sistem pakar, yaitu : pengetahuan (knowledge) seorang pakar dan konsep berpikir (reasoning) seorang pakar. Untuk itu menghasilkan kedua hal itu, sebuah sistem pakar harus memiliki dua modul penting : sebuah basis pengetahuan (Knowledge Base) dan sebuah inferensi (inference engine). Knowledge Base berisi pengetahuan yang sangat spesifik dan spesialis dalam sebuah permasalahan tertentu seperti yang dimiliki oleh seorang pakar untuk memecahkan problem tertentu. Iference engine adalah sebuah mesin pemroses knowledge yang dimodelkan atas konsep berpikir dan bernalar seorang pakar. Inference Engine beserta informasi yang didapat dari sebuah proble, berpasangan dengan knoeledge yang didimpan pada knowledge base, berusaha untuk mencari atau menarik kesimpulan, jawaban dan rekomendasi guna pemecahan problem tersebut.

Seorang pakar adalah asset yang berharga dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Seorang pakar dapat memunculkan ide yang kreatif, memecahkan masalah yang sulit atau bahkan memperbaiki pekerjaan yang in-efficient. Walaupun demikian, tenaga manusia tetap terbatas, seorang pakar professional pun kemampuannya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi emosional entah itu gembira, sedih, ataupun kondisi fisik antara lain kelellahan, sakit, tua, lupa, kematian dan sebagainya. Jumlah pakar di bidang tertentu juga sangat terbatas sehingga adanya sistem pakar di bidang tersebut sangat berguna. Ada dua tujuan utama pengembangan sebuah sistem pakar, yaitu untuk menggantikan kerja seorang pakar atau membantu kerja seorang pakar. Beberapa alasan utama pengembangan sistem pakar untuk menggantikan seorang pakar adalah :

1. Tenaga pakar pension atau tidak tersedia saat dibutuhkan, hanya pada waktu khusu dan lokasi yang sangat terbatas.

2. Otomatisasi pekerjaan rutin yang membutuhkan seorang pakar

3. Tenaga seorang pakar sangat mahal

4. Kebutuhan pakar yang besar dilingkungan yang terpencil

Sedangkan alasan yang banayk digunakan untuk pengembangan sistem pakar sebagai alat Bantu seorang pakar sesungguhnya adalah :

1. Membantu pakar dalam mengerjakan tugas-tugas rutin untuk meningkatkan produktifitas.

2. Membantu pakar dalam mengerjakan tugas yang sulit dan kompleks sehingga lebih efektif.

3. Membantu pakar untuk mengingat informasi yang sulit diingat

Tabel 2.1

Perbandingan kemampuan soerang pakar dangan sistem pakar

Faktor

Seorang Pakar

Sistem Pakar

Time Availibility

Hari Kerja

Setiap Saat

Geogrfis

Lokal/tertentu

Di mana saja

Keamanan

Tidak Tergantikan

Dapat diganti

Perishable/dapat habis

Ya

Tidak

Performansi

Variable

Konsisten

Kecepatan

Variabel

Konsisten

Biaya

Tinggi

Terjangkau

Selain dilihat dari tabel diatas, kelebihan dari sistem pakar antara lain dapat meningkatkan kualitas saran dan kesimpulan yang diberikan dengan mengintegrasikan beberapa keahlian pakar yang berbeda-beda ke dalam basis pengetahuan (Knowledge Base), memparluas jangkauan keahlian seorang pakar, dimana sebuah sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedua dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang sama persis), dapat diperoleh dimana saja.

Meskipun memiliki kelebihan dibandingkan pakar sesungguhnya, sistem pakar juga memiliki kekurangan yaitu tidak mampu menyesuaikan dengan cepat terhadap kondisi lapangan yang berbeda.

Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer , dan kemudian kepada orang lain (nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah :

1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)

2. Knowledge Representation (ke dalam komputer)

3. Knowledge Inferencing

4. Knowledge Transfering.

Pengembangan suatu sistem pakar melibatkan tiga unsur manusia didalamnya. Ketiga unsur manusia tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pakar

Seperti diutarakan diatas dalam pembuatan sistem pakar diperlukan seorang atau lebih pakar yang mempunyai pengetahuan khusus, pendapat, keahlian, dan metode serta kemampuan didalam memberikan nasehat untuk memecahkan suatu masalah. Tugas dari pakar ini adalah menyediakan pengetahuan bagaimana dia melaksanakan tugasnya, pengetahuan ini kemudian diserap dan diduplikasikan ke sistem pakar.

b. Pengembang Sistem

Pengembang sistem adalah pihak yang membuat sistem pakar. Pengembang sistem (Knowledge engineer) ini bertugas untuk menyerap, mengambil pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh para pakar serta mengimplementasikannya kedalam sebuah software sistem pakar. Tugas ini cukup sulit karena seorang knowledge engineer tidak bolah memasukkan pikiran atau perasaannya ke dalam pengetahuan yang diperolehnya. Disamping itu knowledge engineer juga harus pandai memperoleh informasi atau pengetahuan pakar karena kadangkala seorang pakar tidak dapat menjelaskan semua keahliannya.

c. Pemakai/User

Adalah pihak yang mempergunakan sistem pakar. Kemampuan sistem pakar dikembangkan untuk mempermudah dan menghemat waktu dan usaha user. Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu : pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan, dan pakar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar